Jumat, 27 Agustus 2010

budidaya itik entok salman ragiel


Peternakan itik umumnya untuk menghasilkan telur. Tetapi itik yang telah lewat masa produksinya maupun itik jantan, sebenarnya sangat potensial untuk dikembangkan menjadi itik potong.
Masyarakat kita, saat ini semakin menggemari daging itik/bebek. Hal ini dapat dilihat dari menjamurnya rumah makan yang menyajikan nasi bebek. Akan tetapi pemenuhan kebutuhan bebek potong masih amat tradisional dan dalam bentuk bebek petelur afkir atau pejantan pejantan yang dipelihara seadanya.
Untuk memenuhi kebutuhan dan kegemaran masyarakat akan daging itik tersebut, perlu diusahakan suatu usaha peternakan itik potong yang dapat menjamin pemenuhan kebutuhan masyarakat.
Pengembangan dan pemeliharaan itik potong agar tercapai efisiensi pemanfaatannya menurut D.L Satie (1991), dapat menggunakan itik yang telah lewat masa produksinya maupun itik jantan. Hal ini dimaksudkan karena itik jantan mempunyai beberapa keunggulan dan keuntungan kalau ditinjau dari segi ekonomisnya.
Untuk harga bibit, itik jantan lebih murah jika dibandingkan itik betina, karena msyarakat selama ini hanya mengenal dan memetik keuntungan dari itik betina sebagai petelur.
Pemeliharaannya tidak membutuhkan waktu yang lama, hanya dalam waktu 2-3 bulan sudah dapat dipetik hasilnya. Ini disebabkan karena pertumbuhan dan perkembangan tubuhnya relatif lebih baik daripada itik betina.
Berat badan sampai saat dipotong tidak kurang dari 1,5 kg jika itik entok pada umur yang sama bias mencapai 2,5kg. Dengan memanfaatkan itik jantan, dalam waktu yang relatif singkat sudah dapat dicapai berat yang lebih dibutuhkan. Hal ini sangat menguntungkan konsumen jika dibandingkan dengan itik afkir. Pemotongan pada umur yang relatif muda, menghasilkan daging yang lebih empuk, lebih gurih dan nilai gizinya lebih tinggi.
Kandang dan pakan
Sistem perkandangan dan pemberian pakan merupakan hal terpenting untuk melaksanakan peternakan secara intensif. Perkandangan itik potong jantan, seperti halnya ayam broiler dengan sistem kandang kering, dimana luas per ekor sekitar 0,25 m2.
Separuh bagian kandang ditutup dengan atap rumbia, yang lainnya sebagai pelindung dan tempat istirahat. Sedangkan separuh bagian yang lain digunakan sebagai tempat untuk makan,minum atau bermain dalam bentuk kandang terbuka.
Pakan itik jantan yang disiapkan sebagai itik potong perlu diperhatikan atas periode pertumbuhannya.  Pertumbuhan itik jantan terbagi atas periode pertumbuhan awal (fase starter) dan pertumbuhan lanjut.
Untuk mencapai pertumbuhan maksimal pada fase starter, perlu ditunjang dengan pemberian pakan yang mengandung protein tinggi, yaitu berkisar antara 20-25%.
Agar tercapai nilai efisien dan ekonomis, harga pakan dapat ditekan serendah mungkin dengan memanfaatkan bahan-bahan yang mudah didapat, murah harganya  dan nilai gizi yang cukup tinggi.
Misalnya protein yang didapat secara murah, yakni melalui pemanfaatan limbah-limbah hasil kelautan atau tambak, daging bekicot dan lain-lain.
Bisa juga dengan menambahkan enzym-enzym pencernaan agar didapatkan pertumbuhan yang lebih cepat.
Kami peternakan risky ragiel yang terletak di kota langsa, Aceh menyediakan itik entok pedaging dengan harga yang lebih terjangkau dengan harga kisaran Rp 40.000,- s/d Rp 70.000,-
Bagi yang bersedia dapat menghubungi salmanragiel@ymail.com